Apa Kabar Penghuni Saqor … ?
ada gelitik kecil terus mengusik para ash-haabul yamiin, halus gemerisik
di atas surga sana, tempat indah yang teramat apik
‘tuk cari tahu akhir cerita para pendosa yang dulu banyak bikin epik
adakah mereka juga senyaman dan sedamai ini tanpa terusik
tetapi tiba-tiba
gumpalan asap hitam anyir bawa berita
berupa lolong panjang mengerikan dalam teriak parau penuh derita
dari bawah sana
ada tanya heran keras menghentak benak … bikin terhenyak
setelah mata terkesima beku oleh panorama yang tak enak
tak punya daya menolong kecuali hanya tanya dalam teriak :
dosa apa yang telah membuat kalian tercampak
terhina begini ke dalam bara Saqor yang penuh gelegak ?
bukankah dulu kita sering seiring dalam tawa dan gelak
atau … ada yang tak bisa kami tebak
pasti besar … tak pelak !
ada sejuta nista yang telah kami buat :
dahulu … kami tak pernah mau mendirikan sholat
memberi makan orang miskinpun tak pernah terniat
bergunjing bathil kami jadikan camilan nikmat
dan tentang pembalasan pedih ini tak pernah sedikitpun tersirat
apalagi membuat kami tobat
kini semua terlambat
kami telah tamat.
*) Al Muddats-tsir ( 74 ) : 42-46
romadhon 1429
Keranda
ada keranda bambu
tergolek kaku
sudah tiga minggu
di sisi musholla … dekat pintu
dan …
masih tetap begitu
terus menunggu
dalam bisu
ada banyak pasang mata
sering menatapnya beberapa kejap
dengan jutaan rasa
tanpa banyak kata terucap
dan …
segera berlalu
dengan lidah kelu
dan dada pengap
ada selaksa rasa takut
sering menyergap … bikin kalut
kalau-kalau sosok keranda
hinggap menyelinap … merenggut paksa
dan …
bila itu harus esok
diri belum lagi siap
sungguh !
romadhon 1429
0 Tanggapan to “Qolami”